Selasa, 29 November 2011
Menulis Populer
Menulis populer ? mungkin istilah ini sedikit asing di telinga kita.Jangankan anda ,saya sendiri saja baru mengenal istilah ini ketika mengikuti salah satu kegiatan dosen tamu di kampus saya .Pada awalnya saya berpikir “ah,paling juga menulisnya sama dengan menulis yang selama ini saya kenal “ .Jujur pada awalnya saya berpikir apakah saya datang pada acara yang tepat.Paradoks mengenai menulis yang hanya seperti itu-itu saja terus menggema di pikiran saya sebelum acara dimulai.Walaupun pengisi acara adalah salah satu jurnalis yang sudah malang melintang di bidang tulis menulis keengana saya seakan tidak mau menghilang.Mungkin jika ini bukan kuliah dosen tamu wajib,saya sudah pergi menghilang entah kemana.
Namun pikiran-pikiran negatif saya sedikit demi sedikit mulai menghilang setelah acara tersebut dimulai.Walaupun pengisi acara dosen tamu tersebut yang menurut saya sedikit membosankan namun saya sadar ternyata materi yang dibicarakan sangat mengundang hasrat keingintahuan saya.
Contohnya seperti dalam bab orientasi membaca,dalam bab tersebut disebutkan bahwa sang penulis tidak boleh menyiksa pembaca dengan tulisannya.Wow,saya menemukan salah satu yang “saya” banget,sudah berulang kali saya membaca buku yang sangat menyiksa batin saya apalagi ketika jaman sekolah dulu diharuskan meresensi novel – novel lama yang masih menggunakan ejaan luar angkasa,sungguh sangat menyiksa.Dari penjelasan sang pembicara mengenai bab tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa penulislah yang seharusnya memanjakan pembaca bukan sebaliknya.Apabila kita dapat membuat pembaca dapat mersakan kenyamanan yang senyaman mungkin pada waktu mereka membaca tulisan kita berarti kita sudah berhasil dalam menculik pembaca ke dalam dunia imajinasi kita.
Salah satu hal bab menarik yang saya temui adalah hindari penggunaan angka-angka sulit seperti luas pulau bali 257.187.812 meter persegi .Ternyata bukan saya saja mengerti betapa menggerikannya membaca hal hal yang seperti itu.Dan yang saya dapati penggantian angka-angka menggerikan itu dengan hal lain yang dapat kita bayangkan merupakan salah satu hal yang sunnguh menarik semisal luas Negara Singapura kurang lebih setengah kota Jakarta,Dari kalimat itu sudah bias saya dapatkan gambaran betapa kecilnya Negara singapura itu sungguh beda dengan penggunaan angka-angka tadi.
Dari berberapa penjelasan dari sang pembicara saya sedikit memahami betapa luasnya dunia tulis menulis itu .Tidak melulu hal yang itu itu saja.mungkin jika ada kesempatan saya akan mengikutinya lagi dengan niat yang lebih matang tentunya
0 komentar:
Posting Komentar